Kamis, 18 Oktober 2012

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

1. KONSEPSI IBD DALAM KESUSTRAAN
Di samping puisi, dalam kesustraan dikenal pula bentuk drama sebagai wujud karya fiksi yang prosais. Apabila drama digunakan sebagai sumber pengajaran IBD, tentu bukan suatu hal yang aneh, Karena dalam batas-batas tertentu unsur-unsur drama,terutama jika drama dilihat dari segi karya sastra, maka dapat disajikan lewat materi fiksi. Drama pada dasarnya dapat disikapi sebagai karya pentas dan karya sastra.
Puisi dan drama sebagai karya sastra akan dibahas dalam kaitannya dengan konsepsi IBD yang terdapat didalamnya.
1.1 Apakah puisi itu ?
Dipandang dari segi bentuk, pada umumnya puisi dianggap sebagi pemakaian atau penggunaan bahasa yang itensif. Minimnya jumlah yang digunakan dan padatnya struktur yang dimanupulasikan,sangat brtpengaruh dalam menggerakkan emosi pembaca karena gaya penuturan dan gaya pelukisannya. Bahasa puisi dikataka lebih padat,lebih indah,lebih cemerlang dan hidup dari pada bahasa prosa atau percakapan sehari-hari. Bahasa puisi mengandung penggunaan lambang-lambang metaforis, dan bentuk-bentuk intuitif lain untuk mengekspresikan gagasan,perasaan dan emosi, karena puisi senantiasa menggapai secara eksklusif kearah imajinasi dan ranah (domain) bentuk-bentuk emotif dan artistiknya sendiri. Dalam pada itu, kepadatan bahasa puisi sebenarnya sangat berkaitan secara sinkron dan integratif dengan upaya sang penyair dalam memadatkan sejumlah pikiran,perasaan dan emosi serta pengalaman hidup yang diungkapkannya.
Hal yang membedakan seorang penyair dengan seorang pengarang prosa adalah kemampuannya dalam mengeksperikan hal-hal yang sangat besar dan luas dalam bentuk yang luas dan padat. Dan dipandang dari segi isinya,puisi yang bagus merupakan ekspresi yang benar atas keseluruhan kepribadian manusia sehingga dapat menyampaikan keinsafan pikiran dan hati manusia terhadap pengalaman dan peristiwa kehidupan secara luar biasa.
1.2 Mengapa puisi disajikan dalam IBD ?
A. Hubungan puisi sengan pengalaman manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra / puisi disebut pengalaman perwakilan. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu, puisi dapat menyebabkan mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan masyarakat.
Seiring membaca dan mendiskusikan hasil karya sastra / puisi dengan bimbingan dosen yang bijaksana dan matang,membuat mereka dapat berkembang untuk tidak saja mengerti terhadap diri mereka masing-masing dan hubungan dengan masyarakat tempat mereka hidup,tetapi juga terhadap keahlian dan kearifan senimannya.
Puisi mempunyai kekuatan untuk memperluas pengalaman hidup yang aktual dengan jalan mengatur dan mengeksintisikannya. Pengalaman yang melayani kebutuhan universal manusia untuk memperoleh perlarian dan obat penawar dari beban kesibukan hidup yang rutin.
B. Puisi dan keinsyafan / kesadaran individualDengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati dan pikir / kesadaran manusia,baik dalam hati dan pikiran orang lain maupun diri sendiri. Hal ini dimungkinkan oleh puisi itu sendiri, karena melalui puisi, sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia,ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
Adalah hak dan misi seorang penyair lewat puisinya untuk membuka tabir yang menutupi hati manusia dan membawa kita melihat sedekat-dekatnya rahasia pikiran, perasaan dan impian manusia. Pada akhiranya puisi, memperluas daerah persepsi kita memperbesar dan memperdalam serta menyempurnakan sensibilitas emosional,kemampuan untuk merasakan, sehingga kita menjadi lebih sensitif, lebih responsif,dan lebih simpatik.
C. Puisi dan keinsyafan socialPuisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial,yang terlibat dalam isu dan problema sosial. Secara imajinatif,puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial, berupa :
  • Penderitan atas ketidak adilan
  • Perjuangan untuk kekuasaan
  • Konflik dengan sesamannya
D. Puisi dan nilai-nilai
Dengan memberikan pengarahan dan bimbingan yang tepat dalam memproses membaca dan mendiskusikan puisi,mahasiswa akan menjumpai nilai-nilai yang bermanfaat bagi lingkuan hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar